Home » , , » Mengapa Kita Berharap Masuk Surga?

Mengapa Kita Berharap Masuk Surga?

Oleh: A.A. Danie | 25 Apr 2013 | 12.05



Paling tidak, ada 4 hal yang membuat manusia untuk berharap masuk surga. Keempat hal itu tidak akan pernah didapatkan di dunia, bagaimana pun manusia mendaya-upayakannya.
1. Jaminan sehat dan tidak pernah sakit lagi selamanya;
2. Jaminan selalu muda dan tidak pernah tua lagi;
3. Jaminan hidup abadi dan tidak pernah mati lagi;
4. Jaminan bahagia dan tidak pernah sengasara lagi ... s.e.l.a.m.a.n.y.a.

Nah, masalahnya, bagaimana kita bisa meraih keempat jaminan Ilahi tersebut? Tidak ada pilihan yang paling bijaksana selain menanyakannya kepada Sang Pemberi Jaminan, Allah 'Azza wa Jalla.... Lantas, apa kata Dia? Mari kita temukan jawabannya dalam Q.S. al-Baqarah: 82....

وَالَّذِينَ آمَنُواْ وَعَمِلُواْ الصَّالِحَاتِ أُولَـئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُون

"dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya".

Menurut Dia, ada dua syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh jaminan-jaminan "kemanan" itu. Pertama, iman... yah, iman yang tentu saja produktif dan tidak bercampur dengan kezaliman (kesyirikan). Tentang hal ini, Allah Ta'ala berfirman:

الَّذِينَ آمَنُواْ وَلَمْ يَلْبِسُواْ إِيمَانَهُم بِظُلْمٍ أُوْلَـئِكَ لَهُمُ الأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ 

“orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk”. (Q.S. al-An'am: 82).

Sayarat kedua adalah amal saleh. Maka, jadikanlah seluruh rangkaian aktivitas dalam rentang antara hidup dan mati kita--bahkan kematian kita sendiri--sebagai amal saleh. Untuk hal ini, hanya diperlukan dua hal: aktivitas-aktivitas itu harus baik (ikhlas) dan benar (taat aturan main/sesuai dengan syariat).
Tentang hal yang kedua ini, Allah Jalla wa 'Ala telah membentangkan begitu besar rahmat untuk kita kerjakan, dari hal yang paling remeh hingga masalah yang paling rumit; dari masalah masuk kamar mandi hingga mengatur negara dapat menjadi amal saleh apabila dibarengi dengan kualitas keikhlasan yang tinggi. Inilah makna sabda Nabi saw., "bi niyyatin shalihatin tanqalib al-'adat 'ibadah"  (dengan niat yang benar, kebiasaan bisa menjadi ibadah).

Harap dicatat...., betapa banyak hal yang dianggap remeh tetapi punya nilai besar di sisi Allah karena niat yang ikhlas... Sebaliknya, betapa banyak pekerjaan yang besar tetapi tidak hanya bernilai hampa di sis-Nya karena niat yang salah (tidak ikhlas). Maka, mulai sekarang, mari belajar menata hati untuk semua aktivitas yang kita lakukan... betapa pun remehnya pekerjaan itu....

Wa Allah Ta'ala a'lam....
Yuk, Bagikan!

Posting Komentar

Sebagai ungkapan silaturahim, berikan komentar Anda!

 
Copyright © 2014. Qalamedia Online - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger