Home » » Hikmah Untukku

Hikmah Untukku

Oleh: A.A. Danie | 26 Sep 2012 | 10.26



Dalam rentang waktu sakitku yang panjang ini, kucoba meyimak "rencana" Allah untukku. Apakah aku terpancing untuk berkeluh-kesah atau tidak. Apakah tergerak hatiku untuk menggugat keputusan-Nya atasku atau tidak. Akankah itu menjadi hikmah untukku?
Ya Allah, banyak maw'izhah yang kuperoleh dari kondisi sakit ini. Pertama sekali adalah pemantapan untuk bergantung hanya kepada-Mu. Aku pernah membaca sebuah hadis Nabi yang maknanya bahwa tiadalah seseorang menderita suatu musibah—termasuk di dalamnya rasa sakit—yang ia jalani dengan sabar, kecuali Allah akan menghapus dosa-dosanya seperti gugurnya dedaunan. Aku yakin, Allahlah yang menciptakan penyakit, Dia pulalah yang menyembuhkannya. Aku telah berkeliling mencari sebab bagi kesembuhanku dan telah kudapatkan, meski belum maksimal. Mungkin Allah "merindukan" rintihan pengaduanku kepada-Nya semata sehingga sebagian dari kesembuhan masih tertangguhkan untukku.
Kedua, pemantapan jiwa untuk menghadapi kematian. Mungkin saja aku termasuk di antara orang-orang yang berlalai-lalai dari mempersiapkan diri untuk menyongsong kematian. Lalu, Allah memberikan kasih-sayang-Nya kepadaku dengan perantaraan penyakit untuk mencerdaskan diri dengan senantiasa mengingat kematian itu. Sungguh, ketika badan ini terkulai dan susah digerakkan, disertai dengan napas yang susah diatur, pada kegelapan malam dengan udara dingin yang mencucuk tulang dan persendian,  aku merasakan kematian begitu dekat kepadaku. Aku sering membayangkan, bagaimana ketika nanti ruh ini dicabut, dengan cara keraskah ataukah dengan cara lembut Malaikat 'Izrail melakukannya. Setelah dikuburkan, seorang diri jiwa dan raga ini menghadapi pertanyaan Munkar dan Nakir. Apakah aku dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka dengan tepat, ataukah tidak?
Hiiih.... Kalau sudah begitu, aku hanya bisa bergumam, "Ya Allah, tangguhkanlah ajalku. Sungguh, aku masih takut menghadapi semua itu. Bukannya aku takut berpisah dengan dengan istri atau meninggalkan anak-anak yang masih kecil. Bukan, ya Allah, karena aku sangat yakin bahwa pasti Engkau tidak akan membiarkan mereka terlunta-lunta sepeninggalku, karena Engkaulah Ar-Razzaq. Ketakutanku lebih disebabkan oleh amal dan ibadahku yang belum seberapa. Aku belum istiqamah. Karenanya, aku memohon kesembuhan kepada-Mu yang dengannya  aku ingin membenahi kualitas amal dan ibadahku serta memberikan bakti yang terbaik dalam meniti jalan-Mu!"

Yuk, Bagikan!

Posting Komentar

Sebagai ungkapan silaturahim, berikan komentar Anda!

 
Copyright © 2014. Qalamedia Online - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger