“Barangsiapa
yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan
sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu
masuk ke dalam surga
dan
mereka tidak dianiaya walau sedikitpun.”
(QS. An-Nisa`: 124)
Nasib Perempuan, Problem Gender Sepanjang Sejarah
Apakah perempuan itu? Apakah ia tergolong manusia atau bukan? Apakah ia semata-mata sebagai materi kesenangan, ataukah tergolong sebagai makhluk hidup yang memiliki watak dan sifat manusiawi? Apakah nyawa perempuan seperti nyawa laki-laki, ataukah hanya seperti binatang-binatang, anjing—misalnya—atau musang? Demikianlah pertanyaan-pertanyaan yang pernah menjadi topik diskusi seru dalam seminar yang diadakan oleh Gereja pada Abad Pertengahan di Roma.
Selama berabad-abad, seminar demi
seminar yang memperbincangkan nasib kaum perempuan berlangsung. Hingga akhirnya, Islam datang. Ending-nya,
seminar-seminar tersebut mengambil kesimpulan yang tragis: “Perempuan sama
sekali bukan manusia; tidak memiliki jiwa karena ia tidak akan dibangkitkan
pada kehidupan yang kedua!”
Nasib perempuan dalam sejarah
masyarakat manusia dari berbagai bangsa—generasi demi generasi—memang tidak
sama. Ia bergantung pada perspektif masyarakat itu terhadapnya serta bagaimana perempuan terhadap
masyarakatnya. Dapat dikatakan, keadilan belum pernah berdaulat atas problem
ini pada kebanyakan generasi masa lampau. Oleh karena itu, lembaran sejarah
memberi testimoni bahwa pada masa itu betapa
perempuan diperbudak dan diperkosa hak-haknya.
Lalu, setelah Islam datang apa pula
yang kemudian diperbuatnya terhadap perempuan? Secara esensi, perspektif di
atas sungguh jauh berbeda dengan pandangan Islam, baik dalam prinsip maupun
perinciannya. Dengan menelaah masalah ini dalam perspektif Islam, akan
diketahui bahwa agama penyempurna ini
telah memberikan hak dan kewajiban kepada perempuan sebagaimana yang
diberikannya kepada laki-laki. (Bersambung).
+ komentar + 2 komentar
Subhanallah,, artikel nya (dan sambungan) sgt bagus ust. Afwan ana minta untuk pembuka tugas makalah ana mengenai Peran Muslimah ......bla bla.....
InsyaAllah ana menyebut alamat blog ini sbg sumber.. Jazakallah..
Tafadhdhaly, Ukhti... Silakan dibaca lanjutannya. Ada bag. 2...
Posting Komentar
Sebagai ungkapan silaturahim, berikan komentar Anda!