Home » » Tinjauan Syariat Islam tentang Kehidupan Perempuan

Tinjauan Syariat Islam tentang Kehidupan Perempuan

Oleh: A.A. Danie | 29 Sep 2012 | 07.45


    
(Bagian 2, Selesai)

"Sesungguhnya kaum perempuan adalah saudara kandung kaum laki-laki." 
(HR. Abū Dāwud dan al-Nasā`ī)

Neraca Islam
Dalam pandangan Islam, perempuan adalah manusia sebagaimana “manusia”-nya laki-laki. Keduanya tidak berbeda dari segi kemanusiaan, bahkan tidak ada keistimewaan bagi yang satu atas yang lainnya dari segi ini. Penegasan ini dapat ditemukan dalam sabda Rasulullah saw.,
إنما النســاء شقــائق الرجال. (رواه أبو داود و النســائى).
Sesungguhnya kaum perempuan adalah saudara kandung kaum laki-laki.       (HR. Abū Dāwud dan al-Nasā`ī).
Isyarat itu juga dapat ditemukan dalam firman Allah swt.:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ (١٣).
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. al-ujurāt: 13).
إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا (٣٥).
Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.     (QS. al-Azāb: 35).
وَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلا يُظْلَمُونَ نَقِيرًا (١٢٤).
Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun. (QS. al-Nisā`: 124).
Berdasarkan penegasan nas-nas yang sejelas itu, di manakah letak kemuliaan laki-laki, dan di mana pula letak kemuliaan perempuan? Dalam hal memikul tanggung jawab sosial, Islam tidak membedakan laki-laki dan perempuan (QS. Fuṣṣilat: 33 dan Āli ‘Imrān: 104). Begitu pula dalam hukum muamalat. Islam mempersamakan antara laki-laki dan perempuan dalam hal seperti jual-beli (al-bay’), perkontrakan (ijārah), perwakilan (wakālah), dan penjaminan/penanggungan (kafālah). Persamaan itu didasarkan atas firman-firman Allah dalam Alquran, seperti QS. al-Mā`idah: 1 serta al-Nisā`: 29 dan 32. Dalam masalah ibadah pun seperti itu perspektifnya. Islam telah meletakkan kewajiban dan hak “kegenderan” yang sama antara laki-laki dan perempuan, seperti ibadah salat, puasa, haji, zakat, dan penuntutan ilmu.
Namun, menariknya, bukan hanya dalam masalah hak dan kewajiban perempuan dipersamakan oleh Islam, melainkan juga dalam hal hukuman serta sanksi atas pelanggaran yang diperbuatnya. Kepada perempuan pencuri dan pezina—misalnya—dengan tegas, Islam memberlakukan hukum hadd seperti yang diberlakukannya terhadap laki-laki (QS. al-Nūr: 2, 4, dan 5; al-Baqarah: 178).
Mengapa Dibedakan?
Yang dapat disimpulkan dari analisis terhadap hal-hal di atas adalah persamaan hak dan kewajiban perempuan dan laki-laki –termasuk menanggung risiko dari kewajiban tersebut—diberikan oleh Islam tatkala hak dan kewajiban itu bersifat manusiawi (insāniyyah). Namun, akan berbeda halnya apabila hak-hak, kewajiban, dan pertanggungjawaban itu menyangkut tabiat perempuan selaku “perempuan”, baik tentang kedudukan, fungsi, maupun posisinya dalam masyarakat. Dalam hal ini, hak-hak, kewajiban, dan pertanggungjawaban syar’ī tersebut akan berbeda antara perempuan dan laki-laki. Inilah yang tersirat dalam firman Allah swt. dalam QS. al-Nisā`: 34,
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ  ...(٣٤).
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan, karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka....
Atas dasar inilah, misalnya, sehingga Islam menetapkan bahwa urusan mencari nafkah adalah urusan laki-laki, bukan kewajiban perempuan. Akan tetapi, apabila perempuan berkehendak, Islam memperbolehkannya bekerja dan hal itu mubah baginya. Allah swt. berfirman,
لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا (٣٢).
bagi orang laki-laki ada bagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan.... (QS. al-Nisā`: 32).
Atas dasar pertimbangan tabiat itu pula, syarak telah memisahkan antara pekerjaan yang khusus buat laki-laki dan yang khusus untuk perempuan meskipun tidak beranjak dari hukum wajib, makruh, atau mubah.
Berdasarkan atas perbedaan tabiat dan kodrat insaniah itu, untuk menjaga kehormatan perempuan—dan bukan untuk melecehkan eksistensinya—Islam memberikan ketetapan dengan tuntunan yang pasti tentang wajibnya perbedaan identitas antara dua makhluk yang berbeda jenis itu. Alquran melaknat laki-laki yang berbusana perempuan dan sebaliknya. Allah Ta’ala juga menyerukan kepada setiap laki-laki dan perempuan beriman agar memberi batasan dalam tata-pergaulan mereka (QS. al-Nūr: 31).

Yuk, Bagikan!

+ komentar + 2 komentar

1 Oktober 2012 pukul 12.53

Bagus Blognya, semoga membawa berkah dan manfaat bagi Ummat. Amiin

13 Agustus 2014 pukul 16.16

@Julak Sourie
Syukran dan amin Mas JS atas respons dan doanya. Moga kita semua bisa memberi kontribusi untuk umat ini.

Posting Komentar

Sebagai ungkapan silaturahim, berikan komentar Anda!

 
Copyright © 2014. Qalamedia Online - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger